Seni kinetic yang mempesona
Seiring kemajuan teknologi banyak berbagai bentuk seni yang bermunculan. Salah satu nya adalah kinetic art yang merupakan gabungan dari seni rupa dan gerak yang artistik. Di Negara Indonesia sendiri jenis seni ini tidak begitu dikenal dikalangan masyarakat, tetapi bukan berarti seni kinetic tidak memiliki pameran ya.
Seperti contohnya Edwinsgalery memperlihatkan karya-karya seni kinetic nya di beberapa pameran. Secara historis, seni kinetik dan kinetisisme di Barat lahir oleh suatu dorongan untuk memaknai 'gerak aktual' (actual movement) sebagai suatu terobosan dalam seni patung. Dirintis oleh para avant-gardist semacam Marcel Duchamp dan Laszlo Moholy-Nagy pada awal abad ke-20, perkembangan seni kinetik diawali oleh keinginan untuk menampilkan gerak sebagai suatu upaya dematerialisasi. Dalam perkembangannya, gerak aktual dibedakan secara diametral dengan 'gerak yang terepresentasikan' (represented movement) yang dikemukakan oleh para seniman Futurisme. ‘Kinetik’ dalam pengertian ini berhubungan dengan perpindahan material dalam suatu ruang fisik, sebagaimana difahami dalam ilmu pasti.
Di Eropa dan Amerika, seni kinetik mencapai salah satu fase yang penting pada dasawarsa 1960-an, bersamaan dengan perkembangan kebudayaan pasca-Perang Dunia II. Seni kinetik menjadi identik dengan respon artistik para seniman terhadap rasionalitas, sains dan teknologi, yang dianggap turut menyumbangkan kehancuran. Pada masa itu pula, seniman seperti Jean Tinguely mulai melakukan perversi terhadap teknologi dan mesin, mengubahnya menjadi gubahan artistik yang bebas dari fungsi dan kaidah-kaidah mekanis yang konvensional. Seni kinetik lantas identik dengan estetisasi mesin. Narasi sejarah seni kinetik di Barat ini masih bisa diperpanjang dengan perkembangan baru pada dasawarsa 1980-an ketika komputerisasi dan digitalisasi mulai merambah praktik artistik. Hari-hari ini, praktik seni kinetik telah berkembang bersama teknologi robotik dan intelegensia artisifisial. Pencanggihannya didukung oleh kolaborasi antara seni, sains dan teknologi.
image: http://www.kinetic-artist.com/html/birds.html
Seperti contohnya Edwinsgalery memperlihatkan karya-karya seni kinetic nya di beberapa pameran. Secara historis, seni kinetik dan kinetisisme di Barat lahir oleh suatu dorongan untuk memaknai 'gerak aktual' (actual movement) sebagai suatu terobosan dalam seni patung. Dirintis oleh para avant-gardist semacam Marcel Duchamp dan Laszlo Moholy-Nagy pada awal abad ke-20, perkembangan seni kinetik diawali oleh keinginan untuk menampilkan gerak sebagai suatu upaya dematerialisasi. Dalam perkembangannya, gerak aktual dibedakan secara diametral dengan 'gerak yang terepresentasikan' (represented movement) yang dikemukakan oleh para seniman Futurisme. ‘Kinetik’ dalam pengertian ini berhubungan dengan perpindahan material dalam suatu ruang fisik, sebagaimana difahami dalam ilmu pasti.
Di Eropa dan Amerika, seni kinetik mencapai salah satu fase yang penting pada dasawarsa 1960-an, bersamaan dengan perkembangan kebudayaan pasca-Perang Dunia II. Seni kinetik menjadi identik dengan respon artistik para seniman terhadap rasionalitas, sains dan teknologi, yang dianggap turut menyumbangkan kehancuran. Pada masa itu pula, seniman seperti Jean Tinguely mulai melakukan perversi terhadap teknologi dan mesin, mengubahnya menjadi gubahan artistik yang bebas dari fungsi dan kaidah-kaidah mekanis yang konvensional. Seni kinetik lantas identik dengan estetisasi mesin. Narasi sejarah seni kinetik di Barat ini masih bisa diperpanjang dengan perkembangan baru pada dasawarsa 1980-an ketika komputerisasi dan digitalisasi mulai merambah praktik artistik. Hari-hari ini, praktik seni kinetik telah berkembang bersama teknologi robotik dan intelegensia artisifisial. Pencanggihannya didukung oleh kolaborasi antara seni, sains dan teknologi.
image: http://www.kinetic-artist.com/html/birds.html
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "Seni kinetic yang mempesona"