4 Kesalahan Umum dalam Membeli Asuransi
Masyarakat di Indonesia sudah cukup sadar akan pentingnya memiliki asuransi. Namun, data penelitian menunjukkan, masih banyak kesalahan yang berawal dari persepsi dalam membeli asuransi. Bahkan di negara-negara seperti Amerika sendiri juga mengalami kesalahan tersebut. Dimana letak kesalahan memiliki asuransi yang dimaksud?
Menurut Aidil Akbar, salah seorang perencana keuangan independen yang ditemui oleh tim Commlife beberapa saat yang lalu mengungkapkan ada beberapa kesalahan yang cenderung sama, telah dilakukan para klien dalam membeli produk asuransi. Kesalahan tersebut antara lain :
Uang Pertanggungan Kurang
Uang Pertanggungan (UP) adalah uang yang menanggung nilai jiwa seseorang yang diasuransikan. UP ini akan diterima oleh ahli waris saat pemilik asuransi jiwa meninggal dunia. Terkadang, UP terbilang kurang alias tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang ditinggalkan, karena demi mengejar jumlah premi yang kecil dan terjangkau. Maka, dalam membeli asuransi, besaran UP inilah yang menjadi fokus utama, baru kemudian menghitung keterjangkauan preminya.
Penunjukan Ahli Waris yang Salah
Kesalahan umumnya, orang menunjuk ‘anak’ sebagai penerima manfaat atau ahli waris. Mengapa? “Karena anak yang belum cakap hukum nggak bisa menerima waris. Seseorang dikatakan cakap hukum apabila sudah berusia 21 atau sudah menikah,” ujar Aidil. Sehingga, ahli waris yang tepat adalah nama pasangan atau orang tua.
Pihak Tertanggung yang Salah
Kesalahan yang umum dilakukan adalah menunjuk ‘anak’ sebagai tertanggung. Padahal, pada dasarnya anak tidak mempunyai nilai ekonomis, sehingga tidak bisa diasuransikan. Kesalahan ini banyak terjadi pada asuransi pendidikan, dimana mereka mencantumkan anak sebagai pihak tertanggung, yang umumnya berdalih agar premi asuransi lebih kecil dengan UP yang lebih besar. Padahal dengan menjadikan anak sebagai tertanggung, justru UP akan keluar hanya pada saat sang anak meninggal. Tentunya bukan itu kan, maksudnya?
Itula beberapa kesalahan yang seringkali dijumpai dalam berasuransi. Dengan memahaminya, maka akan menjadi tambahan informasi bagi kita semua.
"Membeli Asuransi Tambahan (Riders) yang Tak Perlu Riders atau asuransi tambahan biasa ditawarkan oleh agen asuransi dengan dalih untuk melengkapi asuransi dasar yang kita ambil. Riders yang nampaknya begitu penting ini ternyata pada kenyataannya kurang begitu dibutuhkan, sehingga justru hanya menguntungkan satu pihak saja, yaitu perusahaan asuransi dan makin memberatkan pengeluaran nasabah. "
Menurut Aidil Akbar, salah seorang perencana keuangan independen yang ditemui oleh tim Commlife beberapa saat yang lalu mengungkapkan ada beberapa kesalahan yang cenderung sama, telah dilakukan para klien dalam membeli produk asuransi. Kesalahan tersebut antara lain :
Uang Pertanggungan Kurang
Uang Pertanggungan (UP) adalah uang yang menanggung nilai jiwa seseorang yang diasuransikan. UP ini akan diterima oleh ahli waris saat pemilik asuransi jiwa meninggal dunia. Terkadang, UP terbilang kurang alias tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang ditinggalkan, karena demi mengejar jumlah premi yang kecil dan terjangkau. Maka, dalam membeli asuransi, besaran UP inilah yang menjadi fokus utama, baru kemudian menghitung keterjangkauan preminya.
Penunjukan Ahli Waris yang Salah
Kesalahan umumnya, orang menunjuk ‘anak’ sebagai penerima manfaat atau ahli waris. Mengapa? “Karena anak yang belum cakap hukum nggak bisa menerima waris. Seseorang dikatakan cakap hukum apabila sudah berusia 21 atau sudah menikah,” ujar Aidil. Sehingga, ahli waris yang tepat adalah nama pasangan atau orang tua.
Pihak Tertanggung yang Salah
Kesalahan yang umum dilakukan adalah menunjuk ‘anak’ sebagai tertanggung. Padahal, pada dasarnya anak tidak mempunyai nilai ekonomis, sehingga tidak bisa diasuransikan. Kesalahan ini banyak terjadi pada asuransi pendidikan, dimana mereka mencantumkan anak sebagai pihak tertanggung, yang umumnya berdalih agar premi asuransi lebih kecil dengan UP yang lebih besar. Padahal dengan menjadikan anak sebagai tertanggung, justru UP akan keluar hanya pada saat sang anak meninggal. Tentunya bukan itu kan, maksudnya?
Itula beberapa kesalahan yang seringkali dijumpai dalam berasuransi. Dengan memahaminya, maka akan menjadi tambahan informasi bagi kita semua.
"Membeli Asuransi Tambahan (Riders) yang Tak Perlu Riders atau asuransi tambahan biasa ditawarkan oleh agen asuransi dengan dalih untuk melengkapi asuransi dasar yang kita ambil. Riders yang nampaknya begitu penting ini ternyata pada kenyataannya kurang begitu dibutuhkan, sehingga justru hanya menguntungkan satu pihak saja, yaitu perusahaan asuransi dan makin memberatkan pengeluaran nasabah. "
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "4 Kesalahan Umum dalam Membeli Asuransi"