Bahan untuk atap rumah
Rumah merupakan tempat penting bagi siapa saja, karena bagian dari kebutuhan vital kehidupan di masa kini. Banyak cara membuat rumah semakin menarik, apalagi saat ini konsep rumah semakin beragam seperti rumah minimalis dan lain-lain. Salah satu bagian rumah yang bisa membuat penampilan rumah lebih menarik adalah bagian atap. Selain memang sebagai pelindung dari hujan, atap rumah juga bisa mempercantik tampilan rumah apabila di lihat dari luar.
Ada beberapa bahan atap rumah yang bisa dipilih sesuai kebutuhan baik itu disesuaikan dengan budget/dana maupun untuk membuat rumah kita tampak lebih menarik.
1. Genteng dari tanah liat
Untuk bahan rumah yang satu ini tentunya Anda paling mengenal karena sangat umum di gunakan di Indonesia. Genteng dari tanah liat sangat awet serta tidak lapuk, tidak rusak terbakar, dan tidak rusak oleh serangga. Genteng ini juga sangat irit biaya perawatan dan juga memiliki harga murah.
Namun ada beberapa kelemahan yang dimiliki antara lain:
- Genteng dari tanah liat berbobot sehingga penyangga atau tempat menyimpannya harus kuat seperti rongga papan.
- Mudah patah apabila di injak atau terkena benda berat seperti batu atau buah jatoh.
2. Genteng beton
Genteng jenis ini biasanya terbuat atau berbahan dasar semen yang diperkuat dengan serat dan aditif tertentu. Beberapa produk dilapisi bahan enamel, plastik, logam serta material lainnya. Genteng beton sangat awet tetapi memiliki bobot yang lebih berat di banding genteng dari tanah liat. Selain itu genteng beton juga memiliki harga yang lebih mahal.
3. Genteng Metal
Genteng yang terbuat dari bahan logam ini sangat ringan dan anti karat, tetapi harganya yang mahal membuat banyak orang berpikir lagi. Selain itu genteng ini juga bisa memantulkan cahaya dan sebenarnya tidak baik untuk lingkungan sekitar.
4. Sirap
Sirap merupakan salah satu bahan atap rumah yang terbuat dari kayu ulin maupun kayu besi yang tahan berbagai cuaca. Sirap memiliki beberapa warna dan ketebalan serta potongannya terlihat unik dan memiliki nilai seni. Sirap biasanya terlihat alami, dan sudah banyak beberapa bangunan perkantoran yang memakai bahan atap ini di Jakarta. Sirap juga tidak menyerap panas sehingga akan terasa adem dan tidak panas.
Di balik itu Sirap memiliki beberapa kekurangan antara lain:
Karena mahal dan langkanya bahan serta berubahnya preferensi konsumen, kini sudah jarang orang menggunakan sirap sebagai penutup atap.
5.Seng
Adalah salah satu bahan untuk atap rumah yang paling murah tetapi memiliki kelemahan antara lain sangat panas apabila terkena sinar matahari, mudah terbang dan juga berkarat bila sudah lama.
6. Asbes
Bahan yang satu ini sering di jadikan atap di rumah-rumah kontrakan di Jakarta. Padahal menurut beberapa penelitian Asbes sangatlah berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan penyakit kanker. Jadi usahakan rumah Anda untuk tidak memakai atap dari bahan asbes.
Beberapa kontraktor rumah pastinya selalu merekomendasikan bahan yang terbaik untuk kliennya sehingga rumah yang di bangun akan kuat dan nyaman.
Ada beberapa bahan atap rumah yang bisa dipilih sesuai kebutuhan baik itu disesuaikan dengan budget/dana maupun untuk membuat rumah kita tampak lebih menarik.
1. Genteng dari tanah liat
Untuk bahan rumah yang satu ini tentunya Anda paling mengenal karena sangat umum di gunakan di Indonesia. Genteng dari tanah liat sangat awet serta tidak lapuk, tidak rusak terbakar, dan tidak rusak oleh serangga. Genteng ini juga sangat irit biaya perawatan dan juga memiliki harga murah.
Namun ada beberapa kelemahan yang dimiliki antara lain:
- Genteng dari tanah liat berbobot sehingga penyangga atau tempat menyimpannya harus kuat seperti rongga papan.
- Mudah patah apabila di injak atau terkena benda berat seperti batu atau buah jatoh.
2. Genteng beton
Genteng jenis ini biasanya terbuat atau berbahan dasar semen yang diperkuat dengan serat dan aditif tertentu. Beberapa produk dilapisi bahan enamel, plastik, logam serta material lainnya. Genteng beton sangat awet tetapi memiliki bobot yang lebih berat di banding genteng dari tanah liat. Selain itu genteng beton juga memiliki harga yang lebih mahal.
3. Genteng Metal
Genteng yang terbuat dari bahan logam ini sangat ringan dan anti karat, tetapi harganya yang mahal membuat banyak orang berpikir lagi. Selain itu genteng ini juga bisa memantulkan cahaya dan sebenarnya tidak baik untuk lingkungan sekitar.
4. Sirap
Sirap merupakan salah satu bahan atap rumah yang terbuat dari kayu ulin maupun kayu besi yang tahan berbagai cuaca. Sirap memiliki beberapa warna dan ketebalan serta potongannya terlihat unik dan memiliki nilai seni. Sirap biasanya terlihat alami, dan sudah banyak beberapa bangunan perkantoran yang memakai bahan atap ini di Jakarta. Sirap juga tidak menyerap panas sehingga akan terasa adem dan tidak panas.
Di balik itu Sirap memiliki beberapa kekurangan antara lain:
- Dapat rusak oleh serangga, bisa mengalami pelapukan, serta biaya perawatan yang cukup tinggi.
- Memasang sirap harus oleh
- rentan terhadap bahaya kebakaran bila tidak diproses dengan lapisan antipanas.
Karena mahal dan langkanya bahan serta berubahnya preferensi konsumen, kini sudah jarang orang menggunakan sirap sebagai penutup atap.
5.Seng
Adalah salah satu bahan untuk atap rumah yang paling murah tetapi memiliki kelemahan antara lain sangat panas apabila terkena sinar matahari, mudah terbang dan juga berkarat bila sudah lama.
6. Asbes
Bahan yang satu ini sering di jadikan atap di rumah-rumah kontrakan di Jakarta. Padahal menurut beberapa penelitian Asbes sangatlah berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan penyakit kanker. Jadi usahakan rumah Anda untuk tidak memakai atap dari bahan asbes.
Beberapa kontraktor rumah pastinya selalu merekomendasikan bahan yang terbaik untuk kliennya sehingga rumah yang di bangun akan kuat dan nyaman.
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "Bahan untuk atap rumah"